KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih, didampingi Asisten II Setkab Berau Agus Wahyudi serta beberapa pihak terkait, lakukan simulasi lalu lintas penyebrangan alternatif saat perbaikan Jembatan Sambaliung berlangsung dengan menggunakan LCT, Sabtu (8/10/2022).
Selaku Kepala Daerah Kabupaten Berau, Sri Juniarsih mengatakan, dalam simulasi yang telah dilakukan, dirinya menilai sudah cukup berjalan lancar, walaupun ada beberapa hambatan dan itu menjadi koreksi kedepan apa yang menjadi kekurangan itu bisa segera diperbaiki sehingga ketika tiba waktunya nanti bisa difungsikan dan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Bupati menuturkan, untuk landasan pendaratannya (dermaga) harus lebih diperbaiki. Seperti apa yang dilihat tadi, tanah yang tertumpuk di sebelah kiri harus disediakan alat karena ketika terjadi sesuatu yang peristiwa seperti tadi dimana batu naik ketika LCT Tiba di pendaratannya.
“Untuk keselamatannya, selama kita berhati-hati inshaallah tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Bupati melanjutkan, Jembatan Sambaliung akan ditutup tergantung dari pihak provinsi. Dikatakannya, pihaknya siap kapan saja, yang penting semua yang menjadi kebutuhan-kebutuhan bisa dilaksanakan untuk masyarakat umum secara gratis.
“Ada juga untuk anak-anak sekolah kami persiapkan dengan bis masing-masing di Tanjung Redeb,”ujarnya.
“Untuk perusahaan itu berbayar, itu bukan tanggung jawab kita, ini untuk masyarakat umum yang memiliki kebutuhan pribadi,” tambahnya.
Lanjut Bupati, terdapat 2 LCT, namun sebagai simulasi cuma satu yang digunakan. Dikatakannya, mereka bekerja selama 24 jam. Dirinya menjelaskan, karena tadi cuma simulasi dan ada beberapa kendala yang memakan waktu cukup lama, namun ketika melihat beberapa kendala itu bisa menjadi koreksi untuk diperbaiki lagi kedepannya sehingga lebih cepat lagi.
Bupati mengimbau, kepada masyarakat untuk bersabar. Waktu perbaikan akan berjalan kurang lebih 3 bulan, ia meminta kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan jembatan penyeberangan alternatif ini dengan sebaik-baiknya dan paling penting utamakan keselamatan, kesabaran dan hindari gesekan-gesekan yang sifatnya memancing kerusuhan, karena kita bersama-sama untuk memperbaiki fasilitas jembatan sambaliung supaya bisa dipakai dan difungsikan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, Frisko selaku Surveyor menambahkan, titik pendaratan kendaraan ini mesti dilebarkan, sehingga nanti LCT punya banyak pilihan tergantung kondisinya. Karena sungai ada kondisi surut, kondisi sedang dan kondisi pasang.
“Itu sangat mempengaruhi pergerakan kapal itu kan sangat dipengaruhi oleh kondisi air, terutama arus jadi mesti dilebarkan biar bisa banyak sudut untuk mendaratkan ramdornya,” ucapnya.
“Jadi titiknya di kedua pendaratan kita akan lebarkan, jadi harapannya langsung bisa serong sehingga Ramdornya bisa turun dengan baik,” tambahnya.
Dikatakannya, pelebaran dilakukan minimal 6 meter atau 8 meter. Selaku petugas yang mengatur, membantu pengaturan dan kemudian mengevaluasi, fungsinya kita simulasi ini biar kita dapat bayangan real mulai dari kendaraan bergerak dari parkir masuk ke LCT.
“Prinsipnya akan kita tutup setelah semua sarana prasarana pengalihannya sudah siap, termasuk rambu-rambu sementara untuk pintu petunjuk untuk masyarakat dan untuk dari sisi roda dua juga sudah siap kita pastikan nanti sudah siap dan perangkat nya personil untuk pengamanan juga siap baru kita akan rekomendasi untuk melakukan penutupan,” pungkasnya.
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.