slot777

slot

https://mtsnupakis.sch.id/wp-content/zeusslot/

https://insankamilsidoarjo.sch.id/wp-content/slot-zeus/

https://smpbhayangkari1sby.sch.id/wp-content/slot-zeus/

https://mtsnupakis.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://lookahindonesia.com/wp-content/bonus-new-member/

https://sd-mujahidin.sch.id/wp-content/depo25-bonus25/

https://ponpesalkhairattanjungselor.sch.id/wp-content/mahjong-slot/

https://mtsnupakis.sch.id/wp-content/slot777/

https://sdlabum.sch.id/wp-content/slot777/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

Wali Kota Samarinda Tinjau Penggunaan GeNose Covid-19 di Bandara APT Pranoto

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun mendatangi klinik Bandara APT Pranoto Samarinda, dalam rangka mengecek penggunaan GeNose C19 untuk para penumpang, Minggu (28/3/2021).

Diketahui, GeNose C19 merupakan alat screening atau pemeriksaan Covid-19 yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Prinsipnya meniru cara kerja indra penciuman manusia.

Andi Harun menyebut, dengan menggunakan GeNose diperkirakan akan lebih cepat dalam mendapatkan hasil pemeriksaan dibandingkan dengan PCR dan Antigen. Sampel yang digunakan adalah nafas hasil tiupan yang dimasukkan kedalam kantung napas.

“Dibandingkan pemeriksaan dengan PCR dan Antigen, calon penumpang hanya perlu menunggu selama 2-5 menit untuk mendapatkan hasil dari test Covid-19 dengan alat GeNose ini,” ungkapnya.

Untuk pemeriksaan menggunakan alat ini pun terpantau jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan PCR dan Antigen. Yaitu dikisaran harga Rp 50.000 sampai dengan Rp 70.000 sekali pemeriksaan.

“Kami bersyukur dengan adanya GeNose ini karna harga pemeriksaannya terjangkau dibandingkan dengan PCR dan Antigen yaitu Rp 50.000 sampai dengan Rp 70.000,” ucap Andi Harun.

Bekerjasama dengan Media Farma selaku penyedia alat, ia mengatakan jika alat tersebut terbilang sangat sensitif terhadap asap dan bau menyengat sehingga membuat pasian/calon penumpang untuk tidak merokok atau memakan makanan berbau menyengat 30 menit sebelum pemeriksaan.

“Alat ini sangat sensitif dengan asap dan bau menyengat jadi kalau mau menjalani pemeriksaan pasien/penumpang bandara diharuskan tidak merokok atau memakan makanan berbau menyengat 30-40 menit sebelum pemeriksaan” tutur Direktur Media Farma Ani Widyastuti.

Untuk sementara, alat ini hanya tersedia 4 unit saja di klinik Bandara APT Pranoto. Hal itu membuat para calon penumpang pesawat nantinya harus mengantri jika ingin melakukan pemeriksaan.

Dengan adanya alat ini, diharapkan bisa membantu pasien atau penumpang bandara karna terjangkaunya pemeriksaan menggunakan alat tersebut dan cepatnya hasil dari pemeriksaan.

Penulis: Viqih