Pemkab Berau Nyatakan Dukungan Penuh pada Keberlanjutan Program MESTI

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, PEGAT BATUMBUK – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melakukan kunjungan lapangan ke tambak SECURE di Kampung Pegat Batumbuk sebagai bagian dari upaya bersama untuk memperkuat keberlanjutan program MESTI pada Rabu(21/8/2024).

Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan berbagi pengetahuan dengan para pemangku kepentingan yang terlibat sehingga memperkuat kelangsungan program MESTI dalam jangka panjang.

Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN, Ratih Loekito menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Berau, UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Berau Utara, Kepala Kampung Pegat Batumbuk, Kelompok Belajar Tambak Udang Ramah Lingkungan, petambak udang, Chevron, dan Pact, atas kerjasamanya sehingga kunjungan ini dapat terlaksana.

“Saat kita mengarungi perairan keberlanjutan yang belum dipetakan, kita pasti akan menghadapi banyak tantangan. Namun, dengan kerja sama yang kompak, maka kita dapat mengatasi rintangan ini dan bangkit lebih kuat,” tegasnya.

Ia menekankan melalui program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI), YKAN terus berupaya menjaga ekosistem mangrove di Kabupaten Berau dengan dukungan sejumlah mitra di Kampung Pegat Batumbuk, Tabalar Muara, dan Suaran.

“Program MESTI bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir dan mengembangkan praktik akuakultur berkelanjutan melalui pendekatan akuakultur udang-karbon (SECURE),” jelasnya.

Sasaran akhir program ini adalah untuk meningkatkan ketahanan pesisir dengan memulihkan hingga 80% dari total area pertanian menjadi ekosistem bakau dan mengoptimalkan area yang tersisa untuk praktik budidaya udang berkelanjutan, sehingga memastikan produktivitas optimal.

Bupati Berau, Sri Juniarsih yang dalam hal ini diwakilkan oleh Staf Ahli, Jaka Siswanta menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau sangat menyambut baik terlaksananya kegiatan pada hari ini.

“Saya turut berbangga sebab dapat menyaksikan para penambak menikmati hasil jerih payah mereka dan melihat proses restorasi mangrove di kawasan tambak menunjukkan perkembangan yang baik,” katanya.

Ia menekankan bahwa Kabupaten Berau memiliki ekosistem mangrove terluas kedua di Kalimantan Timur dengan luas mencapai kurang lebih 80 ribu hektar.

Kita ketahui bersama, bahwasanya hutan mangrove merupakan kawasan bagi beberapa biota laut berkembang biak. Sehingga, jika hutan mangrove rusak, maka biota laut tersebut tidak bisa berkembang biak dengan baik, yang mengakibatkan proses reproduksi juga menjadi terhambat.

“Hingga pada akhirnya ini bisa menjadi salah satu penyebab dari berkurangnya beberapa biota laut yang menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir,” jelasnya.

Selain itu, Jaka Siswanta juga menyampaikan bahwa sektor perikanan di Kabupaten Berau juga dikenal dari hasil udang windu organiknya, yang mana pada tahun 2021 total produksinya mencapai 775,15 ton yang dipasarkan domestik dan ekspor ke Malaysia dan China.

“Permintaan udang windu organik ini terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Dirinya menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau akan terus memberikan dukungan penuh terhadap program MESTI yang digagas oleh YKAN.

“Program ini tidak hanya merestorasi ekosistem mangrove, tetapi juga membantu mencegah kepunahan dan peningkatan produksi perikanan yang berdampak,” tandasnya.

Penulis : Dewi

kaltimtara tested

>