KALTIMTARA.ID, BONTANG – Anggota DPR RI asal Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian menyebutkan, informasi merupakan faktor penting dalam pengendalian pandemi. Dimana masyarakat membutuhkan kejelasan informasi yaitu, mulai dari ketersediaan rumah sakit, obat-obatan bagi yang melakukan isolasi mandiri, tabung oksigen, ambulans, dan donor plasma hingga informasi terkait vaksinasi.
Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR RI asal Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian, saat menghadiri dan menjadi narasumber dalam kegiatan webinar yang bertajuk Kaltim Memerah, Warga Mulai Gerah, Akankah Pejabat Menyerah, yang digelar oleh salah satu media di Kota Bontang, Kalimantan Timur, pada Rabu (14/7/2021).
Dalam hal itu, Hetifah Sjaifudian juga menyoroti rendahnya capaian vaksinasi di Kalimantan Timur. Menurutnya, saat ini Kaltim ini termasuk yang terendah dalam pencapaian vaksinasi. Apalagi untuk kelompok yang rentan seperti lansia. Pasalnya, vaksinasi kedua hanya mencapai 9.3%.
“Jika kita berbicara kelompok rentan lainnya seperti Tenaga Kesehatan, tingkat vaksinasi 90% lebih, tapi hanya setengahnya yaitu hanya 47,59% saja, yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua,” bebernya.
Tak hanya itu, Hetifah Sjaifudian yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI menegaskan, perlunya memperbaiki distribusi vaksin dari pusat ke daerah. Dan menurutnya Sentra-sentra vaksinasi di Kaltim harus ditambah, supaya bisa mempermudah masyarakat mengakses vaksinasi.
“Kalau bisa tidak perlu pakai KTP per-wilayah, saya kira kemana saja kalau masyarakat mau vaksin itu harus dipermudah. Kemudian kita pastikan juga pemberian honorarium bagi vaksinatornya,” ungkapnya.
Hetifah Sjaifudian juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Satgas Covid-19 Bontang. Dimana pentingnya penggunaan teknologi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
“Saya kira hotline service yang berbasis teknologi handphone harus diperbanyak. Aplikasi-aplikasi masyarakat untuk bertanya dan mengadu tentang apapun, baik itu edukasi terkait Covid-19, telemedicine, kalo mekanisme isoman, akses bantuan obat, dan lain-lain. Satgas COVID-19 harus bekerjasama dengan pemda untuk proaktif, juga mengawasi kesehatan warga-warga yang lagi sedang Isoman tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Kaltim, Muhammad Faisal menyoroti pentingnya untuk berhati-hati dalam pembelian obat-obatan. “Saran saya, dalam kondisi begini, lebih baik konsultasi dulu. Berhati-hati dalam membeli secara online, karena banyak yang bohong dan palsu. Sekarang apotek sudah terbuka, beli saja di tempat yang benar, setelah konsultasi,” ujarnya.
Disisi lain, Wakil Ketua I Satgas Covid 19 Kota Bontang, Letkol Arh Choirul Huda menjelaskan, beberapa hal yang telah dilakukan, sehingga dapat mengurangi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bontang. “Kami melakukan penanganan dari hulu sampai dengan hilir. Hulunya siapa? Ya kami ini, dari TNI dan Polri, bahkan sampai satgas tingkat kelurahan,” tegasnya.
Letkol Arh Choirul Huda juga mengungkapkan, Kota Bontang sudah membentuk Satgas Kelurahan Siaga, hingga pengukuhan relawan isolasi mandiri di tiap RT. “Alhamdulilah berjalan dan kontribusinya luar biasa untuk penanganan COVID-19 di Kota Bontang,” bebernya.
Kota Bontang dalam seminggu terakhir menunjukkan tren penurunan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dimana secara keseluruhan justru terjadi peningkatan kasus di Kaltim.
Penulis : Tim
Editor : Fairuz
267 Comments