Operasi Yustisi Kembali Digencarkan, Sasar Warga yang Belum Vaksin

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Kasus konfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di beberapa daerah menjadi sinyalemen bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda agar lebih waspada. Terlebih kota tetangga seperti Balikpapan dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali masuk dalam zona merah penyebaran varian baru Omicron.

Dalam rapat terkait penanganan Covid-19 Jumat (4/2/2022) pagi di Gedung Balai Kota, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr Osa Rafshodia Rafidin menjelaskan posisi saat ini Kota Samarinda boleh dikatakan jauh lebih aman dari penyebaran Covid-19 untuk varian baru Omicron.

Hal ini melihat data dari laporan belum adanya pasien yang dirawat inap di rumah sakit yang masih kosong. Begitupun dengan angka kematian hingga sekarang belum ada yang melaporkan baik dari warga itu sendiri maupun pihak rumah sakit.

“Walaupun harus diakui bila ada yang terpapar nanti, angkanya akan lebih banyak dari varian Delta karena Omicron lebih cepat menular, tapi gejala yang ditimbulkan lebih dominan ringan dan sedang sehingga pasien cukup melakukan isolasi mandiri di rumah. Paling lama lima hari sudah sembuh,” aku Osa.

Bilapun harus dirawat lanjut dia, Pemkot melalui Dinkes telah menyediakan Pusat Karantina (Puskar) di Sungai Siring bagi pasien yang terpapar Covid-19. Di mana kapasitas daya tampung di Puskar ini bisa mengakomodir 16 pasien dalam kondisi normal dan jika darurat bisa menampung hingga 200 pasien.

“Saat ini posisi Puskar sendiri melayani enam pasien Covid-19 yang kami rawat dengan gejala sedang rujukan dari perusahaan si pasien,” jelasnya.

Osa juga menyambung, jika nanti akan dilakukan operasi Yustisi dalam mengintensifkan penanganan dan pencegahan Covid-19 khusus varian baru, maka ia memberi saran kepada tim Satgas agar tak hanya sebatas mengontrol dari segi protokol kesehatan (prokes) saja, melainkan juga status warga yang sudah atau belum vaksin juga perlu untuk dicek kembali.

“Kebetulan stok dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca di Puskesmas masih tercukupi jadi bagi warga yang belum vaksin bisa diarahkan untuk ke Puskesmas,” pesannya.

Tak itu saja, ia juga menambahkan jika persentasi warga Samarinda yang sudah melakukan vaksinasi sudah menyentuh angka 90 persen, dan mayoritas menggunakan jenis dosis AstraZeneca.

“Kabar baiknya, hasil penelitian dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dianggap efektif dalam menangkal varian Omicron. Terbukti di London, karena hampir semua warganya menggunakan vaksin AstraZeneca maka kota ini hingga sekarang tidak memberlakukan lockdown di saat negara Eropa lainnya masih tinggi-tingginya kasus penyebaran varian baru ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda, M Ridwan Tassa mengatakan untuk mengintensifkan pencegahan Covid-19 varian Omicron, Pemkot bakal mengaktifkan kembali operasi Yustisi secara berkala di sejumlah pusat keramaian dengan melibatkan para Camat dan Babinsa serta Kepolisian.

“Jadi koordinasi Camat serta Babinsa dan Polsek di wilayahnya masing-masing sangat penting di sini dalam mengagendakan operasi Yustisi nanti. Maksudnya untuk mengingatkan warga agar bisa taat dalam menjalankan prokes Covid-19 serta operasi di tempat usaha terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk kebutuhan skrining, tracing, dan tracking bagi para pengunjung,” kata Ridwan.

Tidak menutup kemungkinan sambung dia, Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun bersama Kapolres dan Dandim juga akan terlibat dan ikut dalam operasi Yustisi bersama tim Satgas Covid-19.

Penulis : Tim

Editor : Fairuz