KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Sebanyak 500 nelayan mendapatkan bantuan BPJS Ketenagakerjaan atas program kerjasama Pemkab Berau dengan bank plat merah, Selasa (28/9/2021).
Dengan resiko pekerjaan yang berat, menurut Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, maka para pejuang rupiah di lautan ini perlu dibekali dengan asuransi ketenagakerjaan.
“Ini bisa membantu para nelayan yang selama ini melakukan aktivitasnya di laut lepas seperti itu,” terang Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas.
Disamping itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Tenterem Rahayu menjelaskan dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah, pada tahun 2021 lalu hanya dapat merealisasikan pembayaran premi bagi 440 nelayan dari kurang lebih 5000 nelayan yang ada. Tenterem mengaku, dengan adanya bantuan kerjasama ini cukup membantu pemerintah menyelesaikan persoalan tersebut.
“Nelayan kita ada 5000, tetapi karena keterbatasan anggaran APBD, kemarin kita melalui APBD bary 440 orang yang dibayarkan premi nya selama setahun,” jelas Tenterem Rahayu.
Selain permasalahan perlindungan bagi para nelayan, ia menyebut persoalan lain juga tak kalah penting. Misalnya di tengah masa pandemi ini penjualan ikan juga ikut terhambat.
Menurutnya, pemasaran penjualan ikan saat ini sedang mengalami macet, lantaran Malaysia memberlakukan buka tutup terkait jalur dagang yang merupakan profit terbesar penjualan ikan dari Bumi Batiwakkal.
“Yang jadi masalah itu adalah pemasaran ya, ada beberapa produk kita yang langsung ke Malaysia agak terhambat,” tambahnya.
Tetapi, menurutnya kegiatan tersebut masih berjalan walau sedikit mengalami kendala demikian. Selain jalur dagang yang macet, daya serap pasar lokal menurutnya terbatas, oleh karenanya, pemasaran harus dilakukan keluar wilayah.
“Ada beberapa pengusaha yang terhambat ya, karena kemampuan daya serap pasar lokal kita kan terbatas. Jadi memang harus keluar,” ungkapnya.
Salah satu jawaban dari penjualan yang macet adalah menyediakan tempat penyimpanan es lebih banyak. Tenterem mengaku, pengusaha di Bumi Batiwakkal sejatinya telah memiliki relasi pembeli di luar daerah bahkan negeri, tetapi akan lebih baik jika mampu menyediakan penyimpanan untuk menampung ikan jika hasil melimpah, sehingga tidak terbuang sia-sia.
“Mereka itu sudah punya buyer di luar, memang kita seharusnya lebih banyak lagi punya cold storage,” jelasnya.
“Jadi ketika ada ikan berlebih itu bisa tersimpan, memang jumlah cold storage kita masih terbatas,” tandasnya.
Penulis : Seno
Editor : Fairuz
Leave a Reply