KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 di rangkaikan dengan Apel Siaga Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Jelang Idul Fitri bersama Badan Pangan Nasional yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri via zoom meeting Kemendagri juga turut diikuti oleh Pemkab Berau dilaksanakan di Ruang Teleconference Diskominfo pada Senin (1/4/2024) pagi.
Plt Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setkab Berau, Mustakim Suharjana mengatakan bahwa untuk beras, Kabupaten Berau masih bergantung dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
“Kita belum dapat swasembada beras apalagi saat ini jadwal panennya mundur sehingga kita masih membutuhkan pasokan dari luar pulau,” ucapnya.
Dikatakannya bahwa terkait beras nantinya akan mengalami puncak panen saat bulan april sehingga harganya pun akan normal saat bulan mei mendatang.
“Karena saat-saat ini kan masih musim hujan sehingga pengolahannya pun susah, dan kita perkirakan puncak panennya nanti di bulan april sehingga pada bulan mei harganya sudah normal dan bisa menjadi beras cadangan pemerintah,” ujarnya.
Untuk itu dirinya berpesan kepada masyarakat, terutama yang akan merayakan Hari Raya Lebaran untuk tidak melakukan panic buying sehingga tidak terjadinya kelangkaan beras nantinya.
“Belanja yang diperlukan saja, jangan membeli yang sekiranya kurang dibutuhkan karena pasokan yang ada di berau tidak terlalu banyak terutama beras,” tuturnya.
“Jangan lupa untuk menawar harga bahan-bahan yang dibeli karena kebanyakan di berau ini masyarakat nya jarang sekali menawar harga sehingga pedagang pun menyesuaikan pola belanja ini,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Dewi
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.