BMKG Gelar SLG di Sangkulirang, Bupati Ardiansyah Sebut Pemahaman akan Kesiapsiagaan dan Metigasi Bencana Penting

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

 

KALTIMTARA.ID, SANGKULIRANG – Selasa (08/08/2023) Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman secara resmi membuka Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) yang digagas oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan.

Kegiatan yang dipusatkan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangkulirang ini, diikuti sebanyak 55 peserta, yang berasal dari berbagai lintas instansi serta organisasi kemasyarakatan. Pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 8 hingga 9 Agustus 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ardiansyah Sulaiman memberikan apresiasi kepada BMKG yang menggelar kegiatan, yang baru pertama kali digelar di Kabupaten Kutim ini. Menurutnya, sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman dalam upaya kewaspadaan dini, terkait kebencanaan khususnya di daerah pesisir, di Kabupaten yang memiliki garis pantai sepanjang 500 kilometer ini.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat, saya ucapkan terima kasih kepada BMKG yang telah memberikan pengalaman berharga yang sangat berguna, terkait kesiapsiagaan bencana. Termasuk memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah dan ini sangat penting,” ucap orang nomor satu di Kutim ini.

Dengan kondisi geografis yang ada di wilayah Kutim, Bupati Ardiansyah menyebut, pemahaman akan kesiapsiagaan dan metigasi bencana menjadi bagian yang penting untuk diketahui oleh seluruh elemen masyarakat.

“Sejarah juga membuktikan bahwa pada tahun 1921 lalu, di Kecamatan Sangkulirang juga pernah terjadi goncangan dan ini membuktikan bahwa potensi bencana bisa saja terjadi dimana saja. Nah dengan adanya kegiatan ini, bisa memberikan pemahaman akan kesiapsiagaan bencana,” sebut Ardiansyah dihadapan Anggota DPR-RI Komisi X Irwan dan Plt Deputi Geofisika Hanif Andi Nugraha, yang turut secara luring.

Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan Rasmid mengatakan, kegiatan yang digelar secara daring dan Luring ini mengambil tema “Mewujudkan Masyarakat Siaga Bencana Gempabumi dan Tsunami”, diikuti sebanyak 50 peserta yang berasal dari berbagai instansi dan organisasi kemasyarakatan.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan akan potensi bencana gempabumi dan tsunami serta pengambilan keputusan yang tepat dalam menghadapi bencana tersebut,” ujarnya.

Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) sendiri, lanjutnya, merupakan rangkaian pelatihan mitigasi guna meningkatkan pemahaman informasi gempabumi dan tsunami, sesuai dengan 17 tujuan program pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDGs).

Untuk diketahui, hadir dalam kegiatan yang bertujuan untuk menguatkan koordinasi antara BMKG dengan stekholder terkait di daerah ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim M Idris, Camat Sangkulirang Rahmat, staf ahli Bupati Tejo Yuwono, unsur Forkopimda serta undangan lainnya.

Penulis : Tehjo/ Tim
Editor : Tim