KALTIMTARA. ID, SAMARINDA – Dewan Kehormatan (DK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur meminta Panglima TNI harus lebih mendisiplinkan lagi anggotanya agar tak terulang kembali oknum TNI menembak mati warga sipil, termasuk wartawan.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Kehormatan PWI Kaltim, Intoniswan, pada Jumat (25/6/2021). Diketahui, seorang wartawan, Mara Salem Harahap ditembak mati oleh seorang oknum anggota TNI, lantaran memberitakan peredaran narkoba di tempat hiburan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Terkait terungkapnya satu orang dari tiga tersangka penembakan Mara Salem Harahap di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, sebagaimana telah diumumkan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Kamis (25/6/2021).
Mengutip rilis yang disampaikan Kapolda Sumut, penembakan terhadap wartawan tersebut berpangkal dari ketidaksenangan seorang pemilik tempat hiburan. Karena korban, Mara Salem memberitakan tempat hiburannya jadi tempat peredaran narkoba.
Kemudian pemilik tempat hiburan itu mengupah 3 orang, satu diantaranya anggota TNI untuk membunuh sang wartawan tersebut.
“Terlibatnya oknum anggota TNI dalam kasus pembunuhan tersebut bukti lemahnya kontrol komandannya terhadap bawahannya,” kata Into, panggilan sehari hari Intoniswan.
Disebutkan pula, terlibatnya oknum anggota TNI dalam pembunuhan wartawan yang memberitakan peredaran narkoba, bentuk nyata adanya demoralisasi akibat beredarnya narkoba di masyarakat.
“Saya minta Panglima TNI menerbitkan instruksi ke semua komandan satuan di semua tingkatan agar bawahannya tidak ikut campur dalam urusan pemberitaan di media massa dan bekerja nyambi di tempat hiburan,” tegasnya.
Dijelaskan pula, menyelesaikan sengketa pemberitaan, sudah diatur dalam UU Pers dan Dewan Pers, dengan cara menggunakan hak jawab.
Penulis: Herdi
Editor: Fairuz
246 Comments