Nelayan Talisayan Hilang di Perairan Sangalaki

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Seorang nelayan asal Kecamatan Talisayan, pada Senin (7/12/2021) malam, dinyatakan hilang ketika sedang melaut di laut Pulau Sangalaki.

Adam, Ketua Nelayan Talisayan menjelaskan, kejadian bermula ketika kapal nelayan di Talisayan hendak menarik rawai atau pancing, pada Senin (7/12/2021) pukul 5 sore waktu setempat. Dijelaskan, 4 kapal dengan komposisi 2 kapal yang hanya di kendarai masing-masing 1 nelayan dan 2 lainnya dikendarai secara bersama-sama.

“Awalnya mereka hendak menarik rawai sore itu, laporannya ada 4 kapal yang berangkat. Salah satunya kapal korban yang hanya sendiri itu,” ujar Adam saat dimintai keterangan, pada Rabu (8/12/2021).

Lanjut, Adam menjelaskan bahwa ketika hendak menarik rawai tersebut kapal korban, I (35) mengalami kendala mati mesin sehingga terpaksa berjangkar (bertahan) menunggu rekannya kembali untuk menariknya.

“Cuaca malam itu tiba-tiba angin kencang, akhirnya pagi hari ketika kami mencari, kapal korban sudah tiada,” jelasnya.

Adam memang berkata, cuaca malam itu tiba-tiba menjadi buruk. Dikatakannya, angin kencang dan hujan lebat terjadi, memaksa rekan-rekan tidak dapat kembali ke laut untuk menjemput.

“Saat menarik rawai, memang mereka pun tidak dapat bertemu karena angin dan hujan yang besar itu,” ujarnya.

Setelah hujan dan angin telah mereda, rekan-rekan nelayan tersebut kembali ke laut untuk mencari korban. Sayang, ketika sampai tidak dijumpai I (35) di lokasi tersebut.

Usai kejadian tersebut, Adam lantas bergegas melaporkan kehilangan tersebut ke Pos Angkatan Laut di wilayah Tanjung Batu agar dilakukan tindakan intensif.

Terpisah, Irawan, Koordinator Unit Siaga Basarnas Berau menjelaskan rekan rescue telah melakukan pencarian pada Rabu (8/12/2021). Dirinya mengaku timnya sejak pagi telah berangkat, dan tiba di Lokasi Kejadian Perkara (LKP) pada pukul 11.00 siang tadi untuk lakukan pencarian.

“Kami tiba pukul 11 siang tadi, langsung lakukan pencarian hingga pukul 2 siang tadi,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, pada Rabu (8/12/2021).

Dirinya mengaku, terpaksa merapat ke Tanjung Batu lantaran bahan bakar tidak memadai serta cuaca kembali memburuk siang tadi. 

“Siang tadi, ombak sudah meninggi sekitar 1,5 meter dan angin cukup kencang. Hingga kami terpaksa berlindung di balik Pulau Sangalaki,” tuturnya.

Dirinya juga menjelaskan, menetapkan kapan pencarian akan dilanjutkan akan diputuskan setelah rapat evaluasi sore ini. Alat laut (Alut) yang diterjunkan sendiri berupa RIB milik Basarnas dengan 5 personel serta bantuan dari Speed Boat Posal Lantamal XIII dan warga sekitar.

Penulis : Seno

Editor : Fairuz