Banjir di Samarinda Diduga Akibat Aktivitas Tambang, Jasno Minta Perusahaan Diawasi Ketat

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Jasno mengkritik salah satu perusahaan tambang batubara yang hadir saat rapat dengar pendapat bersama stakeholder terkait, pada Kamis (9/8/2021).

Jasno menyampaikan, banjir di Samarinda sebagian besar penyebab utamanya diduga akibat minimnya pengawasan tambang batu bara serta maraknya pematangan lahan.

“Samarinda sudah dikepung banjir, Bengkuring sudah satu minggu rasakan banjir. Kita ketahui bersama salah satu penyumbang banjir yakni adanya tambang dan maraknya pematangan lahan,” ucapnya.

Ia juga menyinggung sedimentasi yang terjadi di Bendungan Benanga cukup tinggi. Hal itu di diduga akibat aliran air yang mengandung pasir yang terbawa dari lokasi tambang dan pematangan lahan.

“Bendungan Benanga Lempake dianggap sudah mengalami sedimentasi, sehingga terjadi kedangkalan yang cukup tinggi. Bendungan tidak mampu menyerap air lebih banyak, karena ini saya yakin 70 persen akibat pertambangan dan 30 persennya pematangan lahan,” jelasnya.

Perlu pengawasan ketat, lanjut dia, karena apabila perusahaan pertambangan dalam hal ini batu bara kurang pengawasan, maka sudah pasti banjir tidak akan berkurang bahkan bisa lebih tinggi.

“Berapapun biaya yang akan dikeluarkan oleh pemerintah kota maupun pemerintah provinsi untuk pengendalian banjir akan sia-sia, apabila kegiatan tambang tidak adanya pengawasan” tandasnya.

“Karena dampak tambangnya sangat berdampak bagi masyarakat, soalnya air itu mengalir ke pemukiman masyarakat,” tutupnya.

Penulis : Rafik

Editor : Fairuz

kaltimtara tested

https://superpet.ru/

https://gikom.ru/