Banjir Masih Jadi Mimpi Buruk Bagi Warga Samarinda

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Banjir masih menjadi momok yang membosankan dan merepotkan bagi warga Samarinda. Pasalnya, setiap hujan turun banjir pun terjadi beberapa titik di Kota Samarinda.

Misalnya saja, Indah Nur Qalbi, seorang mahasiswi yang berkuliah di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) ini mengatakan, kerap kali dirinya harus terpaksa melalui genangan air dan banjir di seputaran depan kampus. Karena menurutnya, jalur tersebut merupakan rute terdekat menuju kampusnya.

“Kalau banjir di depan kampus tetap aku lewati, karena jalan itu yang paling cepat menuju kampus,” ungkap Indah Nur Qalbi, Jumat (18/6/2021).

Senada dengan Yolanda Gisca Aurelia, seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) juga mengaku, ketika banjir terjadi di kawasan Jalan Juanda, Kota Samarinda, hal tersebut cukup merepotkan dirinya.

Pasalnya, banjir tersebut cukup dalam serta berada di jalan utama menuju dan kembali dari kampus tempat ia berkuliah.

“Cukup repot ya, takutnya saat ada urusan yang dikerjakan cepat malah terkendala banjir,” beber Yolanda Gisca Aurelia.

Tak hanya itu, pengalaman buruk ini bukan saja dialami oleh Indah Nur Qalbidan dan Yolanda Gisca Aurelia yang merasakannya. Namun juga dirasakan Muhammad Pandu Utomo, seorang mahasiswa jurusan Manajemen di Universitas Mulawarman (UNMUL), juga mengeluhkan banjir yang kerap terjadi di beberapa titik di Kota Samarinda.

“Cukup tertanggu ya, apalagi jika menuju kantor gubernur. Banjir di simpang lembuswana dan sekitar kawasan jalan dr. Soetomo cukup merepotkan,” terang Muhammad Pandu Utomo.

Mahasiswa Universitas Mulawarman ini juga, sangat menyayangkan banjir yang kerap terjadi di beberapa titik di Kota Samarinda setiap hujan turun, dan menurutnya hal tersebut cukup merugikan dirinya, karena menyebabkan terlambat hadir dalam kegiatan sehari-hari.

“Cukup merepotkan ya, walaupun ada jalan alternatif tetapi cukup jauh,” ujar Muhammad Pandu Utomo sambil di selingi tawa ringan.

Ketiganya pun juga berharap, agar Pemerintah Kota Samarinda untuk segera melakukan penanganan banjir yang kerap terjadi di beberapa titik setiap hujan turun. Tidak hanya terfokus pada normalisasi bantaran sungai Karang Mumus saja, namun perbaikan drainase juga harus menjadi perhatian.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Samarinda, Dadang Airlangga menyebutkan , atensi terbesar saat ini, satu diantaranya adalah penanganan banjir.

“Target utama kita adalah pengendalian banjir di sungai Karang Mumus, supaya air bisa mengalir langsung dari kawasan Jalan Panjaitan masuk ke sistem kota,” ungkap Dadang Airlangga.

Penulis : Seno

Editor : Fairuz

kaltimtara tested

https://superpet.ru/