KALTIMTARA.ID, TENGGARONG – Kondisi air Sungai Mahakam yang diketahui beberapa hari ini, mengalami fenomena bangar. Turut dikomentari oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara. Terlebih salah satu peneliti dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Esti Handayani Hardi yang menyatakan kondisi air di Kukar, tepatnya di Loa Kulu bersifat basa. Dengan indikator pH diangka 8-9.
Padahal dijelaskan Sekretaris DKP Kukar, Muslik, mengatakan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan jika kondisi air sungai Mahakam di Loa Kulu dan sekitarnya, menunjukkan hasil pH diangka 5-6. Dengan kadar oksigen yang terlarut senilai 0,1-0,2. Hampir sama dengan hasil yang didapatkan oleh peneliti dari Unmul Samarinda.
“Nah dari pengukuran kami masih cenderung biasa (asam cenderung normal), tapi oksigen yang terlarut rendah, sesuai hasil pengukuran kami kemarin,” ujar Muslik, Kamis (10/6/2021).
Menanggapi hasil yang didapati berbeda dengan hasil penelitian dengan peneliti Unmul Samarinda. Ia pun menyebut lebih memilih menunggu hasil dari uji laboratorium terkait kondisi air Sungai Mahakam.
“Kita tidak tau faktor apa yang terjadi,” lanjut Muslik lagi.
Tetapi Muslik pun memastikan fenomena bangar yang cenderung dianggapnya unik dan mendadak. Masih terbilang aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Baik itu mengonsumsi airnya atau ikan yang memang mati akibat fenomena bangar ini.
“Sejauh ini aman, beracun kalau terkontaminasi logam berat, aman untuk dikonsumsi,” tutup Muslik.
Penulis : Muhammad
Editor : Fairuz
Leave a Reply