KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau menjalin silaturahmi dengan beberapa mitra kerja, yakni Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Panitia Besar Pekan Olahraga Provinsi (PB Porpov) Kaltim.
Dalam kegiatan silaturahmi itu juga membahas terkait kesiapan Pemkab menghadapi Porprov VII Kaltim yang di selenggarakan pada bulan November mendatang. Di mana kabupaten Berau menjadi tuan rumah perhelatan olahraga tersebut.
Pimpinan Rapat Abdul Waris mengatakan, selain dari silahturahmi ini, Sebenarnya juga diagendakan terkait polemik pemindahan venue dari Biduk-biduk ke Tanjung Redeb.
“Tetapi, ada isu lainnya, yaitu terkait ada pemangkasan Cabor. Salah satu yang kita sepakati di rapat ini, kami meminta Pemkab dalam hal ini PB Porpov untuk mengkaji kembali wacana pemangkasan itu,” kata Abdul Waris di ruang Komisi III kemarin, Selasa (7/6/2022).
Bahkan menurut Waris, kalau dilihat dari sisi kesiapan anggaran misalkan, kita kan ada bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sekitar Rp. 50 miliar. Terus dari segi venue, yang baru saja di survei Tim KONI provinsi, ya kita siap.
“Menurut saya kalau ada rasionalisasi Cabor mestinya tidak sebanyak itu. Itulah kami meminta dikaji kembali, karena bagaimanapun Porpov ini membawa nama besar Berau yang kami inginkan sukses prestasi, pemberdayaan masyarakat, dan pelaksanaan,” ujarnya.
Artinya, kata Waris kalau venue ini dikurangi tentunya akan mengurangi semangat dari masyarakat, teman-teman Cabang Olahraga (Cabor), apalagi sangat berbeda sekali dengan penyelenggaraan di Kutai Timur (Kutim).
“Sebenarnya kalau saya masih optimis lah, mungkin bisa ditambah 10 Cabor jadi 46 Cabor atau bagaimana. Itu kita masih bisa dengan anggaran yang ada. Kalau persoalannya anggaran,” tuturnya.
Selanjutnya, kalau anggaran itu Rp. 50 miliar itu kata Waris, dia berharap PB Porpov dalam hal ini KONI, Dispora, dan BPKAD, sifatnya membuat Proposal karena ditunggu Kadispora Provinsi Kaltim, bagaimanapun dana ini sudah dikatakan siapa dipakai, tinggal penandatanganan dana hibahnya.
“Nah, tanda tangan hibahnya tidak bisa dilakukan kalau tidak ada Proposal dan dengan rapat ini kami mendesak segera membuatnya,” ujar Waris.
Sementara itu, Ketua Bidang II PB Porpov Kaltim La Ode Ilyas mengatakan, 36 Cabor itu bukan bahasa final. Selain itu, disinggung pengurangan Cabor selain anggaran apakah ada faktor pada Cabor kurang prestasi. Dirinya menolak, menurutnya kalau prestasi kami pikir tidak jadi patokan. Karena kami mau sukses prestasi, pemberdayaan, dan pelaksanaan. Kalau prestasi, kami mau juara umum bisa.
“Pokoknya ada penambahan atau tidak ada penambahan kami akan sampaikan, karena ini kan proses jalan, tiba-tiba diujung ada keputusan yang kita sendiri kaget-kaget,” pungkasnya.
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Leave a Reply