KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Memahami pentingnya suatu keberhasilan dalam belajar masa modern ini mengalami perubahan yang signifikan. Kebiasaan baru, pola belajar baru, bahkan dalam berkarya pun mengikuti pola kebiasaan baru. Hal tersebut sebagai bagian dari suksesnya pembelajaran yang dikombinasikan antara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
Kiki Afriliani, Wali kelas sekolah dasar SDIT Ash Shohwah mengatakan bahwa efektivitas pembelajaran daring sangatlah minim keberhasilannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Di samping siswa semakin jenuh, terbatas, dan sulitnya memberikan penjelasan. Penjabaran materi kepada siswa pada pola pembelajaran era digital juga mengalami kesulitan.
“Jadi, ketika melakukan penilaian harian secara daring, siswa banyak mendapat akses bantuan dari orang tua,”ujarnya Kiki Afriliani, pada Rabu (1/12/2021).
Akbar, siswa kelas empat di SDIT Ash-Shohwah berterus terang. Ketika ditanya soal hasil pembelajaran daring dan luring yang sudah diterapkan kurang lebih dua bulan dua bulan terakhir oleh seluruh siswa-siswi SDIT Ash Shohwah mengakui mengalami kesulitan selama ini.
“Sebenarnya tidak mengerti tentang materi yang dijelaskan melalui youtube, susah dipahami,” ujar Akbar di ruang kelas.
Titin, wali murid menuturkan bahwa selama pembelajaran daring, dirinya mengalami kesulitan dalam mengajarkan anaknya ketika dirumah. Disisi lain, muatan pelajaran saat ini sangatlah berbeda dengan masa ketika dirinya bersekolah dahulu. Namun sejauh ini, pihak sekolah sudah banyak membuat alternatif, media ajar inovatif yang cukup mempermudah belajar anak.
“Saat ini cukup sulit bagi saya mengajarkan dirumah, karena materi jelas berbeda ketika saya bersekolah dulu,” jelasnya.
“Syukur alternatif yang diberikan sekolah membantu pembelajaran,” tandasnya.
“Harapan ke depan, semoga keadaan dapat pulih kembali sehingga apa yang menjadi program pembelajaran dapat terlaksana dengan sebagaimana mestinya,” pungkasnya.
Penulis : Seno/Kiki Afriliani
Editor : Fairuz
Leave a Reply