KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Lurah Karang Ambun, Arif Mulyono, memberikan tanggapan terkait 18 program Bupati dan Wakil Bupati Berau yang terelisasi dikelurahannya.
Salah satu dari 18 program tersebut yaitu pembangunan Insfrastruktur. Dirinya menilai, pembangunan insfrastruktur yang telah terealisasi banyak. Khusus di Kelurahan Karang Ambun sendiri yang terdapat di gang-gang kecil tahun ini sudah terprogram semua.
“Secara garis besar dari PU untuk jalan porosnya. Dan ada pembuatan jalan baru yang direncanakan. Namun belum turun, tapi anggaran dan lokasinya untuk tahun ini di jalan ponegoro untuk pembuatan jalan baru tersebut,” katanya kepada Kaltimtara.id, Jumat (2/7/2022).
Arif menilai, program itu sudah terpenuhi semua, tapi untuk mendukung program-program Bupati, ada 1 hal yang pihaknya prioritaskan. Terutama karena Kelurahan Karang Ambun ini merupakan penyandang predikat kelurahan kumuh.
“Terkait rumah-rumah yang berada di sekitar bantaran sungai. Nah, kami sedang berusaha untuk menghilangkan predikat itu,” tuturnya.
Dikatakannya, untuk tahun ini, Kelurahan Karang Ambun tidak lagi menyandang kategori kelurahan kumuh.
“Jadi sudah kami benahi pelan-pelan. Berkaitan dengan orang yang BAB di sungai, buang sampah disungai, dan sebagainya,” ucapnya.
Karena hal itu, pihaknya menumbuhkan kesadaran masyarakat, dengan sering mengadakan sosialisasi dan koordinasi dengan OPD terkait.
“Kami sangat mendukung sekali program Bupati. Kami sebagai aparatur terbawah ini berusaha untuk mendukung bagaimana program-program Bupati ini bisa terlaksana dan sukses,” tegasnya.
Dirinya mengakui untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat itu agak kesulitan. Bahkan pihaknya mencoba menumbuhkan kesadaran masyarakat itu dengan memasang baner atau spanduk-spanduk untuk himbauan.
“Kalo menurut saya usulan yang terbaik itu adalah adanya perda untuk membuang sampah itu. Tinggal implementasinya saja, siapa yang mempunyai kewenangan untuk menegakkan erda. Kita sudah punya perda tapi implementasinya ini memang perlu”, imbuhnya.
Arif menjelaskan, Berau ini menyandang predikat Adipura. Untuk mempertahankan itu, tentunya sangat sulit, tanpa didukung dengan kesadaran masyarakatnya.
“Bukan berarti semua masyarakat belum sadar, tetapi sebagian masyarakat ini mungkin perlu adanya pembelajaran, agar bisa tumbuh kesadarannya,” tandasnya. (Adv)
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Leave a Reply