KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pemerintahan Kampung yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) berlangsung di Gedung Balai Mufakat pada Selasa(29/10/2024) pagi.
Rakornis ini dihadiri oleh seluruh jajaran aparatur pemerintahan kampung se-Kabupaten Berau sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pemerintahan di tingkat kampung.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Berau, Hendratno menjelaskan pentingnya inovasi dan profesionalisme dalam menjalankan pemerintahan kampung.
“Pemerintahan kampung harus mampu beradaptasi dan berpikir kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan zaman,” tuturnya.
Ia mengatakan harapannya dengan diselenggarakannya Rakornis ini dapat menjadi forum strategis untuk membahas isu-isu penting, seperti pengelolaan anggaran kampung, pemberdayaan masyarakat, dan optimalisasi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Rakornis ini diharapkan dapat menyelaraskan pemahaman aparatur kampung dan memperkuat kemampuan mereka dalam mengelola anggaran yang dipercayakan,” ungkapnya.
Kepala DPMK, Tentram Rahayu dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perubahan regulasi terbaru, yakni Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 dan Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2023.
Ia pun mengajak seluruh kepala kampung se-kabupaten Berau untuk mengetahui pentingnya prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana kampung agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Salah satu fokus utama Rakornis adalah optimalisasi Alokasi Dana Kampung (ADK). Pemerintah Kabupaten Berau telah menganggarkan sebesar Rp320 miliar untuk 100 kampung pada tahun 2024.
“Dana ini diharapkan dapat dikelola secara efektif demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung,” ujar Tentrem.
Dalam Rakornis ini juga, para peserta mendiskusikan strategi untuk meningkatkan PAD kampung melalui pemanfaatan potensi sumber daya lokal, baik alam maupun manusia.
“Setiap kampung memiliki keunggulan dan potensi unik. Dengan pengelolaan yang tepat, potensi ini dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi kampung,” pungkasnya.
Penulis : Dewi
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.