Sebelum Menyerang Mabes Polri, ZA Sempat Meninggalkan Wasit Ini Isinya

Foto: Surat wasiat Zakiah Aini, pelaku penyerangan Mabes Polri (dok.istimewa)

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID – Pelaku penyerangan Mabes Polri yang diketahui merupakan seorang wanita Zakiah Aini (26) merupakan seorang gadis berasal dari Jakarta.

Tidak ada yang menyangka ZA sampai berani seorang diri dalam melakukan aksi nekatnya tersebut.

Sebelum melakukan aksi konyolnya itu, ZA sempat menuliskan wasiat sebelum kepergiannya. Wasiat ini, ditujukan guna keluarganya.

Dalam surat wasiat itu, ZA meminta maaf telah mengambil keputusan yang menurutnya adalah ‘jalan rasul’.

“Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat,” demikian tulisan Zakiah pada dua lembar surat wasiat yang diterima awak media, Rabu (31/3/2021).

Selain itu, Zakiah juga meminta keluarganya untuk berhenti berhubungan dengan bank. Menurutnya, bank itu riba dan tidak diridhoi Allah.

“Pesan Zakiah untuk Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut,” katanya.

Pesan wasit ZA (dok. Istimewa)

Menurut pelaku, hal yang dilakukannya merupakan cara terbaik untuk mendapatkan amalan tertinggi. Padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan aksi-aksi terorisme merupakan bentuk tindakan tercela dalam agama.

“Mama, Ayah, semua lihat di samping itu adalah tingkatkan amalan. Insya Allah dengan karunia Allah amalan jihad Zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah tertinggi dalam islam.”

Selain itu Zakiah juga mengajak keluarganya untuk tidak terlibat dalam pemilu dan sistem demokrasi di Indonesia.

“Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran-Assunah.”

“Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar.”