KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Sejumlah bahan pokok, terutama bumbu dapur mengalami kenaikan harga di Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD). Pedagang beralasan, kenaikan dipengaruhi petani gagal panen karena tanamannya rusak diserang hama dan juga akibat musim pancaroba.
Salah satu pedagang PSAD, Marsinah (45) mengakui, sepekan terakhir ini, hampir seluruh kebutuhan mengalami kenaikan. Terutama tiga jenis cabai, yakni; tiung, keriting dan rawit.
Dirincikannya, cabai tiung kini dijual Rp 110 ribu per kilogram (Kg) yang harga normalnya berkisar Rp 70 ribu – Rp 100 ribu per kg. Lalu, cabai keriting yang semula Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 80 ribu per kg. Dan cabai rawit naik fantastis menjadi Rp 120 ribu per kg dari Rp 70 ribu per kg.
“Banyak petani gagal panen, karena tanamannya rusak diserang hama. Walaupun panen, hasilnya tidak banyak,“ katanya Marsinah kepada Kaltimtara.id, Selasa (14/6/2022).
Selain cabai, Komoditas lain, seperti kacang panjang, tomat, dan bayam juga mengalami kenaikan harga mulai Rp 3.000 hingga Rp 8.000 per ikatnya. Untuk bawang merah naik Rp 40 ribu per kg dan bawang putih tetap Rp 35 ribu per kg.
“Bukan hanya cabai saja yang naik, kacang panjang yang biasa seikat Rp 17 ribu, saya jual Rp 20 ribu. Bayam yang biasanya Rp 10 ribu naik Rp 18 ribu. tomat, terong juga, rata semua naik,“ ucapnya.
Sementara itu, pedagang PSAD lainnya, Yanto (38), menuturkan, Ayam potong dan daging sapi juga mengalami kenaikan harga. harga ayam potong kini berkisar Rp 36 ribu per kg yang sebelumnya hanya Rp 34 ribu per kg.
“Sebenarnya harga juga tergantung dari atas. Kalau mereka kasih naik harga, kami harus menyesuaikan,“ ungkapnya.
Dijelaskannya, Apalagi sekarang ditambah dengan adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), itu berdampak kepada penjualan daging hewan ternak karena stok terbatas.
“Daging sapi kami jual biasanya Rp 150 ribu per kg, tapi kini naik Rp 10 ribu jadi Rp 160.000 per kg,” bebernya.
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.