KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB — Kepala Pusat Pelatihan Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka secara khusus Pelatihan Akuakultur Dengan Pendekatan Ekosistem (ADPE) yang digelar oleh Yayasan Konservasi Alam (YKAN) dilaksanakan di Ruang Walidah SM Tower pada Senin (10/6/2024) pagi.
Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, Lilly Aprilia Pregiwati menyatakan bahwa budidaya ikan yang tidak ramah lingkungan pun nantinya akan berdampak pada penurunan hasil produksi, pendapatan, dan degradasi lahan.
“Saat ini pun hal tersebut masih sering saya lihat, yang mana belum termasuk inefisiensi biaya logistik karena sistem budidaya belum terintegrasi hulu hilir,” ujarnya.
“Untuk itu, saya berharap dengan adanya pelatihan ini dapat tepat sasaran guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.
Sekretaris Daerah Berau, Said menyambut baik atas terlaksananya kegiatan ini, yang mana kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pengelolaan kawasan budidaya perikanan yang berkelanjutan yang memiliki manfaat di bidang sosial, ekonomi, dan tata kelola.
Dirinya mengatakan bahwa Kabupaten Berau memiliki berbagai potensi, salah satunya tambak udang windu yang sangat luar biasa.
“Untuk itu, potensi ini tentunya perlu dikembangkan agar mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.
Ia menuturkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi Pemerintah Kabupaten Berau, yakni meningkatkan ekonomi masyarakat dengan optimalisasi sektor hilir sumber daya alam dan pertanian dalam arti luas yang berbasis kerakyatan dan kearifan lokal.
“Selain itu sejalan dengan RPJPD Kabupaten Berau Tahun 2006-2026, yang mana arah kebijakan pembangunan pada tahap IV, salah satunya difokuskan pada pengembangan nilai tambah ekonomi komoditas perikanan dan kelautan,” tuturnya.
Said berharap kerjasama ini dapat terus terjalin dengan baik dan terus didukung penuh oleh seluruh pihak guna pembangunan perikanan di Kabupaten Berau dapat terwujud sebagaimana mestinya.
“Tentu saya berharap, program ini dapat memotivasi perangkat terkait, khususnya kelompok pembudidaya dan prinsip ADPE dapat benar-benar diterapkan di kampung- kampung potensial di Kabupaten Berau,” harapnya.
YKAN Government Relations Manager for Berau, Gunawan Wibisono mengatakan bahwa pelatihan ini termasuk ke dalam salah satu sasaran strategis hutan bakau yang ada di Kabupaten Berau.
“Sebab ADPE ini merupakan salah satu opsi pengelolaan perikanan yang mendukung pembangunan perikanan berkelanjutan dengan mengintegrasikan manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial,” ucapnya.
Dikatakannya bahwa ADPE merupakan fase penting untuk menjaga kelestarian sumber daya alam, habitat, dan ekosistemnya, sehingga tercipta pembangunan subsektor perikanan budidaya yang berkelanjutan serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, ia meminta seluruh pihak untuk berkolaborasi bersama guna mencapai kesuksesan ADPE ini.
“Karena dengan begitu kita bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga alam,” tandasnya. (Adv)
Penulis : Dewi
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.