Muhammad Samsun Minta Pemerintah Pusat Segera Menambah Dosis Vaksin di Kaltim

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Pemerintah memperpanjangan PPKM level 4 hingga 9 Agustus 2021, yang berlaku di 21 provinsi serta 25 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa-Bali dan termasuk sejumlah daerah di Kaltim.

Dalam hal itu, Wakil ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mengatakan, PPKM tersebut sebagai upaya pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19. Namun, ditengah keterbatasan ekonomi masyarakat, politisi PDI Perjuangan itu menilai, membatasi pergerakannya masyarakat ini juga sulit. “Ketika kebutuhan sulit dipenuhi, maka masyarakat tetap akan keluar,”ujarnya, saat dikonfirmasi pada Jumat (6/8/2021)

Muhammad Samsun juga mengemukakan, upaya pemerintah ini harus didukung dengan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk meningkatkan protokol kesehatan secara ketat. Karena menurutnya, jika PPKM itu kembali dibuka, maka hilir-mudik masyarakat akan kembali tinggi.

”Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan akan seiring juga dengan sebaran Covid-19. Jelas ini seolah menjadi mata rantai yang tak ada habisnya,”ungkapnya.

Lebih lanjut Muhammad Samsun menjelaskan, ditengah upaya menekan laju penyebaran virus ini, mestinya yang harus ditingkatkan adalah memperbanyak vaksinasi untuk masyarakat.

Hal itu akan mendorong Herd immunity, ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentunya akan memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.

“Kekebalan ini kan terbentuk hanya dengan dua, secara alamiah yaitu dia pernah tertular, dan yang kedua adalah dengan cara vaksin. Vaksinasi ini mestinya terus digenjot,” tegas Muhammad Samsun.

Lobi Pusat, Minta Tambah Dosis Vaksin

Ditengah gencarnya imbauan pemerintah agar warga mau ikut vaksinasi Covid-19, ternyata tidak sebanding dengan ketersediaan vaksin di lapangan.

Untuk di Kaltim, hingga Selasa (3/8/2021), realisasi vaksin dosis pertama baru 17 persen atau 514.282 orang. Sedang dosis kedua baru 11 persen atau 316.190 orang. Padahal Pemprov Kaltim menargetkan jumlah penerima vaksin di Benua Etam ini mencapai 2.874.401 orang, atau 70 persen Se-Kaltim.

“Di Kaltim yang divaksin masih rendah. Jadi harus ada terobosan – terobosan antar lembaga,” beber Muhammad Samsun.

Masalah lain lagi muncul, kekinian vaksin telah ditetapkan sebagai syarat perjalan. Tak sedikit, hal itu menjadi keluhan masyarakat karena minimnya stok vaksin.

Muhammad Samsun juga mengaku, DPRD Kaltim telah bersurat ke pemerintah pusat untuk menambah stok vaksin di Kaltim.

“Kami di DPRD sudah mengirim surat ke pusat untuk penambahan vaksin. Yang terjangkit sudah banyak. Kami memandang perlu agar gugus Covid-19 di pusat untuk mengirim lebih banyak dosis vaksin,” pungkasnya.

Penulis : Tim
Editor : Fairuz

kaltimtara tested

https://superpet.ru/

https://gikom.ru/