Panic Buying Minyak Goreng, Wabup Beberkan Regulasi Untuk Antisipasi

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau Gamalis akan mengambil langkah terkait hebohnya kelangkaan minyak goreng di Bumi Batiwakkal. Hal itu disampaikan melalui konferensi pers bersama awak media yang didampingi Kepala Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Disperindag) Berau Salim di Kafe Kogo Jalan DR. Murjani II, Gayam, Kamis (10/3/2022).

Pada kesempatan itu, Gamalis mengatakan hasil pertemuan bersama Distributor, diantaranya PT. Sumber Jaya Mas, PT. Bintang Borneo Permai, PT. Pulau Baru Sentosa, PT. Wingsfood dan seluruh Ritel yang ada di Tanjung Redeb.

“Di dalam diskusi, kami banyak menemukan beberapa hal, yaitu informasi yang disampaikan Distributor bahwa ketersedian minyak itu seyogyanya tidak kosong dan harga tetap normal,” kata Gamalis.

Sehingga yang menjadi permasalahan ketika berada di jembatan sampai ke konsumen akhir. Di mana, katanya alasan ritel yang mereka dapatkan informasi dari ibu-ibu khususnya bahwa mereka sedang mempersiapkan antisipasi saat di Bulan Ramadhan.

“Jadi terjadinya pembelian secara besar-besaran untuk menghadapi itu, sebetulnya kalau kita tidak panic buying hal ini wajar aja sebenarnya,” jelasnya.

Oleh karena itu, seluruh ritel mencoba mengantisipasi dengan beberapa metode, seperti mekanisme pemilu ada cap tinta ditangan, ada juga yang tadi pakai paket sebagai syarat membeli produk lainnya, dan juga lainnya.

“Itu tadinya untuk meredam semangat orang-orang yang ingin membeli untuk ditumpuk banyak. Dengan begitu hasil ini akan disampaikan ke Bupati Berau itu disikapi berupa regulasi untuk dijadikan, apakah itu surat edaran, apakah dalam bentuk peraturan bupati,” pungkasnya.

Sementara Kepala Disperindag Berau Salim menyampaikan sebagaimana penjelasan yang disampaikan Beliau tadi, itu lah yang terjadi. Sehingga rekan awak media juga harus mensosialisasikan ini kepada masyarakat supaya tidak terjadi panic buying.

“Nah berkaitan dari beberapa kecamatan yang belum ada, setelah kami deteksi itu memang belum ada pendistribusian dari agen. Itu nanti yanga akan kami lakukan pasar murah di beberapa kecamatan terjauh,” terangnya.

Kemudiab berkaitan dengan regulasi, pihaknya akan mengambil cara agar bagaimana caranya bisa melindungi konsumen, ritel, dan para agen agar tidak selalu dijadikan sasaran.

“Contohlah, bahwa mereka yang mengendalikan kelangkaan ini. Padahal di dalam kententuan Agen itu, barang datang hari ini dia harus didistribusikan. Jadi kalau sampai menumpuk dan sampai diketahui perusahaan pemilik minyak ini, maka izinnya akan dicabut. Jadi kita sudah pastikan tidak ada penumpukan,” tegasnya.

Penulis : Tim

Editor : Sofi