KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Berau, yaitu pemasangan 1000 titik wifi gratis perlahan mulai terealisasi. Program tersebut direncanakan selesai pada 2024 mendatang.
Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Goverment Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Berau, Rahmatia menuturkan, saat ini sudah ada sekitar 57 titik akses point dari program wifi gratis yang terpasang di Kecamatan Tanjung Redeb. Pihaknya mengaku akan berfokus untuk menyelesaikan pemasangan di wilayah kota terlebih dahulu, kemudian berlanjut ke kecamatan lainnya.
“Untuk sekarang ini, titik wifi yang terpasang di Kelurahan Bugis terdapat 23 titik akses point, Kelurahan Gayam 16 akses point, Kelurahan Gunung Panjang 9 akses point, dan Kelurahan Karang Ambun 9 akses point,” jelasnya kepada Kaltimtara.id, Rabu (29/6/2022).
Untuk mewujudkan program tersebut, dalam rencana kerja Diskominfo tahun 2022 akan dilakukan pemasangan sebanyak 350 titik, kemudian di tahun 2023 memasang 350 titik, dan terakhir 300 titik pada tahun 2024 jadi totalnya 1000 titik.
“Itu program kami, tapi apabila anggaran mencukupi, dua tahun saja kita sanggup menyelesaikan apa yang menjadi keinginan kepala daerah saat ini. Tergantung pendanaan, sebagai dinas teknis kita sanggup memasang 700 titik dalam satu tahun,” ujarnya.
Dirinya mengakui, dalam waktu dekat pemasangan wifi gratis belum bisa dilakukan di beberapa kampung karena belum memiliki infrastruktur penunjang. Kalau dipaksakan pemasangan wifi tanpa adanya jaringan maka akan percuma karena tidak bisa terhubung ke internet, jadi bertahap untuk meningkatkan fasilitas terlebih dahulu.
“Jaringan internet ini suatu hal yang sulit didapat di beberapa kampung, bahkan ada pula kampung yang sama sekali belum tersentuh internet,” tuturnya.
Ia menjelaskan, penuntasan kawasan blank spot sudah menjadi prioritas dari pemerintah pusat melalui program pemasangan tower Base Transceiver Station (BTS).
“Jadi kita gabungkan dengan program daerah yakni wifi gratis, jadi antara pemerintah pusat dengan daerah saling bersinergi dan tersinkronisasi,” pungkasnya.
Dirinyan menambahkan, pihaknya berencana untuk melakukan kajian perencanaan di lokasi blank spot untuk menentukan pembangunan seperti apa yang cocok dilakukan di lokasi tersebut, agar bisa dijangkau oleh jaringan wifi.
“Semoga di tahun ini bisa kita lakukan kajian tersebut bersama konsultan perencana,” ucapnya. (ADV)
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Leave a Reply