Tingkatkan Ekonomi Pariwisata, Pemkab Berau Jadikan Maratua Sebagai Entry Point

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setkab Berau, Agus Wahyudi, menanggapi hal terkait Peningkatan ekonomi dari sektor pariwisata yang terus menjadi potensi yang dilirik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

“Pihaknya memilih Pulau Maratua sebagai entry point atau pintu masuk untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Agus Wahyudi kepada Kaltimtara.id, Jumat (15/7/2022).

Dikatakannya, sebanyak 56 persen sumber perekonomian Kabupaten Berau masih ditopang oleh sektor pertambangan batu bara. Sedangkan, untuk 44 persen lainnya dibagi dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, perhotelan, termasuk pariwisata.

Pemkab Berau berkomitmen untuk tidak ketergantungan hanya dari sektor pertambangan saja, karena ia menilai, sektor batu bara bersifat tidak tetap dan punya jangka waktu. Jadi Pemkab Berau harus memulai pengembangan potensi baru dalam menjaga stabilitas perekonomian di Kabupaten Berau.

“Seandainya, jika sektor pertambangan batu bara ini tidak ada, dengan demikian Berau akan kekurangan 56 persen. Kita jangan berpatokan dengan itu saja, oleh karena itu kita harus sudah mempersiapkan melalui konsep tourism atau pariwisata,” tuturnya.

Menurut Agus, ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan Bumi Batiwakkal untuk mulai fokus pada sektor pariwisata. Diantaranya faktor pemindahan ibu kota negara (IKN) Nusantara ke Pulau Kalimantan. Pemkab Berau harus sedemikian rupa menyambut kedatangan ibukota baru itu melalui pariwisata.

Dengan adanya IKN, kegiatan-kegiatan kenegaraan, seperti konferensi, nantinya dapat mempromosikan Maratua sebagai tuan rumahnya. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan ke gubernur untuk dipersiapkan lahan mulai dari sarana dan prasarana di Kabupaten Berau.

“Jadi, Maratua yang akan dipersiapkan menjadi pusat pariwisatanya,” terangnya.

“Makanya, kami tidak tanggung-tanggung menggiatkan investasi pariwisata. Mulai dari adanya bandara di Maratua. Termasuk saat ini, panjang landasannya masih 1.600 meter. Ke depan, runway di Bandara Maratua bakal diperpanjang,” sambungnya.

Adapun persiapan yang tengah digenjot oleh Pemkab Berau, yakni bekerja sama dalam hal pengembangan pariwisata. Yaitu bekerjasama dengan Pemerintah Republik Seychelles dalam hal menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Jadi, negara itu merupakan negara dengan pariwisata laut yang kondisi kepulauan di sana mirip dengan kondisi di Maratua, mulai dari wisata diving-nya dan alam bawah lautnya. Makanya, negara itu melirik kita. Kebetulan duta besar negara itu untuk ASEAN dan Asia Pacifik adalah orang asli Indonesia, yang sudah menetap dan berkewarganegaraan di sana,” katanya.

Dijelaskannya, kerjasama dengan negara kepulauan di timur daratan Afrika itu bukanlah untuk franchise. Akan tetapi, murni untuk branding dan mempromosikan wisata Maratua dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan.

Mereka berkomitmen ingin membuat resort bintang lima di Pulau Maratua agar dapat membawa wisatawan dari Seychelles atau mancanegara lainnya. Termasuk berkomitmen untuk membangun bandara dengan panjang runway minimal 2.500 M. Tujuannga, agar maskapai luar negeri seperti Emirates dan Etihad dapat mendarat langsung dari Seychelles ke Maratua.

“Kami sudah membuat MoU dengan Seychelles, atas prakarsa negara itu sendiri. Jadi nanti mereka menjual paket langsung destinasi wisata, setelah wisatawan dari Seychelles lanjut ke Maratua,” pungkasnya. (Adv)

Penulis : Rizal
Editor : Sofi

kaltimtara tested

https://superpet.ru/